Pengikut

Senin, 06 Januari 2014

fkip bahassa

BAB  I PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Di era persaingan bisnis global mendatang, perusahaan-perusahaan nasional dan multinasional banyak membutuhkan sarjana-sarjana berkualitas yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menguasai bahasa asing. Sarjana-sarjana yang berkualitas dan mampu bersaing hanya dapat dihasilkan oleh perguruan tinggi yang berkualitas.  Sehubungan dengan hal tersebut Universitas Bina Darma mempunyai misi untuk menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan akademik dan seperangkat kompetensi yang profesional sehingga sanggup bersaing di era globalisasi.
Untuk melaksanakan misi tersebut, Universitas Bina Darma membuktikan bahwa dirinya melaksanakan good University governance sehingga menghasilkan  kinerja yang baik yang sesuai dengan regulasi yang ada. Hal ini menjadi salah satu prestasi Universitas Bina Darma dengan  memperoleh sertifikat kualitas mutu bertaraf Internasional ISO 9001 versi 2000.
Pelaksanaan good University governance didukung oleh sumber daya di dalam lingkungan internal  Universitas Bina Darma antara lain dengan adanya Quality Assurance Unit (QAU). Selain itu, dukungan dari pihak eksternal seperti  DEPDIKNAS, KOPERTIS Wilayah II, yang telah menyalurkan bantuan dari Bank Pembangunan Asia , PEMDA Propinsi SUMATERA SELATAN, BUMN dan lembaga-lembaga dalam bentuk hibah atau kerjasama.
Dalam masa lima tahun ke depan dengan penerapan good University governance Universitas Bina Darma  akan mencapai tujuannya menjadi  “ICT Based University”. Pengembangan pelaksanaannya akan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya internal dan eksternal (stakeholder).
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bina Darma (FKIP UBD) adalah salah satu Fakultas yang baru berdiri dibanding dengan Fakultas yang lain di  Universitas Bina Darma. Oleh karena itu, FKIP UBD berusaha untuk menjadi pendukung juga dalam pencapaian cita-cita dan rencana pengembangan universitas ke depan. Untuk itu, diperlukan penyataan visi dan misi Fakultas yang selaras dan menunjang pencapaian visi dan misi Universitas.
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) FKIP UBD ini merupakan arah panduan strategis pengembangan Fakultas yang harus menjadi rujukan semua sivitas akademika di lingkungan Fakultas.
1.2  Nilai Dasar Universitas Bina Darma
1.      Terbuka, berwawasan persatuan dan globalisasi
2.      Bermutu, berwawasan ilmu dan tehnologi
3.      Fleksibel , Mandiri dan bertanggungjawab.

1.3   Visi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bina Darma
Menjadi pusat pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul di bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang  berbasis teknologi informasi serta memiliki kemampuan berbahasa Inggris di Sumatera bagian Selatan pada tahun 2025

1.4   Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bina Darma
Dari rumusan visi tersebut, maka rumusan misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah sebagai berikut.
1)   Menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan berkualitas serta didukung teknologi informasi yang mengedepankan iman dan takwa.
2)   Melaksanakan kegiatan penelitian dengan fokus mengembangkan, membangun pemahaman baru, dan menghasilkan inovasi di bidang keguruan dan ilmu pendidikan.
3)   Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan informasi dan pengetahuan secara terpadu di bidang keguruan dan ilmu pendidikan.
4)   Melaksanakan pembelajaran di bidang keguruan dan ilmu pendidikan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan tenaga guru yang unggul berbasis teknologi informasi dan menguasai bahasa Inggris.

1.5  Tujuan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bina Darma
1)      Menghasilkan tenaga pendidik yang unggul dan berkualitas serta didukung teknologi informasi yang mengedepankan iman dan takwa.
2)      Menghasilkan kegiatan penelitian yang berkualitas dan berkelanjutan dengan fokus mengembangkan, membangun pemahaman baru, dan menghasilkan inovasi  di bidang keguruan dan ilmu pendidikan.
3)      Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan informasi dan pengetahuan secara terpadu di bidang keguruan dan ilmu pendidikan.
4)      Menghasilkan tenaga guru yang unggul di bidang keguruan dan ilmu pendidikan berbasis teknologi informasi  serta menguasai bahasa Inggris untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
1.6     Arah Kebijakan
1)      Peningkatan mutu kurikulum dan proses pembelajaran menuju  kurikulum dan proses berstandar internasional.
2) Peningkatan daya saing lulusan di bidang tenaga kependidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3)  Peningkatan standar  mutu yang berkelanjutan.
4) Peningkatan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran.
5)   Peningkatan kerjasama dalam penelitian, proses pembelajaran, dan pengabdian masyarakat.

1.7     Sasaran Program Studi Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bina Darma
1)      Terciptanya sumber daya manusia yang mengedepankan iman dan takwa, unggul, dan berkualitas yang didukung teknologi informasi.
2)      Tersedianya penelitian yang berkualitas dan berkelanjutan dengan fokus mengembangkan, membangun pemahaman baru, dan menghasilkan inovasi di bidang pendidikan dan bahasa Indonesia.
3)      Terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan informasi dan pengetahuan secara terpadu di bidang pendidikan bahasa Indonesia.
4)      Terlaksananya kegiatan pembelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia untuk mengakomodasi kebutuhan warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui PPBI.

1.8     Strategi Program Studi Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bina Darma
Sasaran-sasaran dapat tercapai melalui implementasi strategi pencapaian berikut.
1)      Menyediakan tenaga dosen yang berkompeten dalam memberikan pendidikan berkarakter baik, dengan mengutamakan kejujuran, etika, sikap, dan perilaku yang terintegrasi dalam iman dan takwa.
2)      Menyediakan tenaga dosen yang unggul, dan berkualitas di bidangnya dengan peningkatan mutu dan keahlian melalui pelatihan, lokakarya, simposium, seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya.
3)      Meningkatkan keahlian tenaga dosen untuk mengoptimalkan fasilitas e-laerning sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa.
4)      Menyediakan fasilitas e-learning dan bahan ajar sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa.
5)      Mengamati, menemukan, dan melakukan penelitian secara intensif untuk menghasilkan penelitian yang inovatif di bidang pendidikan bahasa Indonesia.
6)      Memberikan pengetahuan dalam bentuk pelatihan, penyuluhan, seminar, lokakarya, bengkel bahasa/sastra, sanggar bahasa/sastra, pada masyarakat di Sumatera selatan.
7)      Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta, sekolah-sekolah, baik sekolah swasta maupun negeri dalam mewujudkan pengabdian kepada masyarakat.
8)      Membentuk PPBI sebagai wadah pembelajaran bagi warga negara asing yang belajar bahasa Indonesia di Sumatera Selatan.
9)      Melakukan promosi dan sosialisasi ke berbagai pihak yang membutuhakan pembelajaran bahasa Indonesia di Sumatera Selatan.
10)  Meningkatkan kerjasama dengan instansi luar negeri yang berpotensi mengirimkan mahasiswa asing ke PPBI.

Senin, 16 Desember 2013

sambutan rektor binah darma

rektor
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu,
Di era persaingan bisnis global mendatang, perusahaan-perusahaan nasional dan multinasional banyak membutuhkan sarjana-sarjana berkualitas yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menguasai bahasa asing. Sarjana-sarjana yang berkualitas dan mampu bersaing dengan sarjana-sarjana dari negara lain hanya dapat dihasilkan oleh perguruan tinggi yang berkualitas pula. Universitas Bina Darma mempunyai misi untuk menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan akademik dan seperangkat kompetensi yang profesional dan sanggup bersaing di era globalisasi.
Untuk melaksanakan misi tersebut, Universitas Bina Darma membuktikan bahwa dirinya melaksanakan manajemen mutu yang baik, kinerja yang baik yang sesuai dengan regulasi yang ada. Disini akuntabilitas merupakan tanggung jawab dan tanggung gugat atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misinya dalam memberikan pelayanan kepada publik. Untuk itulah maka Universitas Bina Darma berusaha keras untuk memperoleh Sertifikat bertaraf Internasional ISO 9001 versi 2000 dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa sertifikat tersebut telah diperoleh.
Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu Universitas Bina Darma dalam melaksanakan misinya antara lain:
DEPDIKNAS, via KOPERTIS Wilayah II, yang telah menyalurkan bantuan dari Bank Pembangunan Asia dan bantuan Semi-Que. Dari bantuan ini Universitas Bina Darma akan mengirim 10 orang dosen ke luar negeri dan ke dalam negeri. Melalui proyek-proyek tersebut, Universitas Bina Darma juga telah memperoleh laboratorium-laboratorium yang canggih. PEMDA Provinsi SUMATERA SELATAN yang telah memberikan bantuan/kerjasama yang baik. BUMN dan lembaga-lembaga lainnya yang juga telah memberikan kerjasamanya.
Dengan telah diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di Universitas Bina Darma maka setiap aktivitas dilakukan dengan terencana dan hasilnya dapat diukur secara objektif, hingga didapat hasil kerja yang efektif dan efisien. Hal ini berarti proses perkuliahan di Universitas Bina Darma telah sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku, sehingga lulusannya sesuai dengan harapan yang dikehendaki oleh mahasiswa, orangtua, pemerintah serta masyarakat.

Terima kasih, Wabillahitaufik Walhidayah Wassalamulaikum Wr.Wb.

sejarah universitas bina darma (UBD) palembang



UBD berdiri atas penggabungan 3 (tiga) Sekolah Tinggi  berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 112/D/0/2002 tanggal 7 Juni 2002 yaitu STMIK Bina Darma (Surat Keputusan Mendikbud RI. Nomor : 027/D/O/1994, tanggal 18 Mei 1994), STIE Bina Darma (SK. Mendikbud RI. Nomor : 046/D/O/1994, tanggal 7 Juli 1994), dan STBA Bina Darma (Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor : 143/D/0/2001 tanggal 27 Agustus 2001).

Universitas Bina Darma adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mengasuh dan mengembangkan ilmu dan keahlian profesional pada 7 (tujuh) fakultas (Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Komunikasi, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dengan program studi unggulan tiap fakultas yang berada di Sumatera Selatan. 

Universitas Bina Darma mempunyai komitmen untuk menciptakan lulusan yang siap kerja dan dapat diterima di masyarakat. Untuk itulah Universitas Bina Darma mengusahakan Sertifikasi dari International Organization for Standarization ( ISO 9001:2000 ), dan pada tanggal 7 Juli 2003 telah memperoleh Sertifikasi dengan nomor Registrasi 04100. 30981. Dengan telah ditetapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 di Universitas Bina Darma maka setiap aktivitas dilaksanakan dengan terencana dan hasilnya dapat diukur secara objektif. Hal ini berarti proses belajar mengajar di Universitas Bina Darma telah sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku, sehingga lulusannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.  

UBD secara aktif mengembangkan kerja sama di dalam maupun luar negeri yang saat ini tercatat memiliki perjanjian dengan UBD diantaranya adalah: University of Industri Selangor (UNISEL) Malaysia, Sun Microsystem, Barring Edu Training Sdn Bhd-Malaysia, Pearson VUE Authorised Center-India, NIIT Antilles NV – Neteherlands, Planet Edupro Indonesia (University of Cambridge English for Speakers of Other languages (ESOL) Authorised Main Center), Cisco Networking Academy, Stichting Hogeschool Zeeland (HZ)-Holland, dan NPO International Japanese Education Center.

Senin, 09 Desember 2013

Bahasa Gaul dan Solidaritas Kaum Muda

 

Akhir-akhir ini, Bahasa Indonesia banyak mengalami penambahan begitu banyak kosakata. Apakah datang dari bahasa daerah, dari bahasa gaul anak baru gede (ABG), atau bahkan yang datang dari luar Indonesia, dari negeri China misalnya.  Banyak yang merasa prihatin dan menganggap kosakata baru tesebut merusak bahasa bakunya. Hal tersebut tentu saja sulit dielakkan mengingat teknologi informasi yang sudah sangat terbuka sekarang ini dan tentu saja aliran informasi yang “bersliweran” tersebut akan saling mempengaruhi.
Terlepas merusak bahasa baku atau tidak, istilah dan kosakata baru (gaul) semakin memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Para pengguna Bahasa Indonesia harus mampu membedakan antara yang baku dan yang berkembang. Kita semua tahu bahwa bahasa Indonesia telah memiliki format yang baik dan benar. Namun tak bisa “dipungkiri”, akibat perubahan jaman yang begitu cepat melesat, munculah istilah-istilah baru. Entah siapa yang menciptakan dan mempopulerkan, tiba-tiba saja kita sering diperdengarkan oleh kosakata-kosakata yang tidak pernah kita dengar sebelumnya.
Sebagai contoh, bagi kita yang memiliki anak-anak  baru gede (ABG), seringkali menjadi bingung, karena banyak percakapan yang mereka gunakan banyak yang tidak kita mengerti. Jika ditanya mereka menjawab ini adalah “Bahasa Gaul”.
Bahasa gaul sudah muncul sejak awal 70-an. Awalnya digunakan para “bromocorah” agar orang diluar komunitas mereka tidak mengerti, jadi mereka tidak perlu sembunyi-sembunyi jika membicarakan hal yang negatif. Lama kelamaan kebiasaan itu mulai ditiru oleh anak-anak remaja usia belasan tahun, bahkan menjadi semakin bervariatif kosakatanya misalnya kata “saya”yang dalam dialek jakarta atau betawi menjadi “gue”berubah menjadi “ogut” atau “gout”.
Yang agak ekstrim misalnya sebutan untuk orang tua seperti Ibu atau Bapak berubah menjadi “nyokap” dan “bokap”.  Jika anak-anak muda tidak menggunakan bahasa gaul ini, mereka merasa ketinggalan jaman, kuno, nggak gaul, dlsb. Bahkan menurut kamus bahasa gaul sendiri, bergaul itu artinya supel, pandai berteman, nyambung diajak ngomong, periang, cerdas, dan serba tau info-info yang aktual, tajam dan terpercaya alias luwes wawasan.
Karena begitu seringnya mereka gunakan di berbagai tempat, lama-lama orang awam pun mengerti yang mereka maksud sehingga bahasa prokem tidak lagi menjadi bahasa rahasia lagi.
Kalangan orang tua seringkali merasa prihatin terhadap fenomena bahasa gaul, mereka menganggap jaman sekarang semakin anak bergaul, efek buruknya anak berpotensi lebih menyerap kata kata yang tidak pantas dan sopan.
Dari sekian banyaknya kosakata bahasa gaul sejak awalnya dulu, sejalan dengan perubahan jaman dan generasi, bahasa gaulpun juga ikut mengalami perubahan sesuai dengan selera generasinya
Berikut ini beberapa istilah gaul anak remaja sekarang di akhir dekade 1990-an dan di awal abad 21 ini lain lagi gaya bahasa gaul nya seperti antara lain :
Jayus
Ucapan ini sangat populer, dan diartikan sebagai suatu usaha untuk melucu tetapi dianggap tidak lucu, sering juga disebut “garink“. Menurut sumber dari dunia maya, kosakata “jayus” ini asal mulanya dari sekelompok remaja  SMU yang bergaul di sekitaran Kemang. Konon ada seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil teman-temannya Jayus karena bapaknya bernama Jayus Kelana, seorang pelukis di kawasan Blok M. Si Herman alias Jayus ini kalau melawak tidak pernah lucu. Teman-temannya sering mengomentari tiap lawakan yang tidak lucu dengan celetukan Jayus (nama Bapaknya). Ucapan inilah yang kemudian diikuti teman-teman setongkrongannya di Kemang, dan tempat-tempat nongkrong anak remaja gaul
Jaim
Konon ucapan Jaim ini di populerkan oleh seorang bapak yang menasehati anak perempuannya jika bergaul dengan teman laki-lagi jangan mengumbar kata maupun tingkah laku alias harus bisa “Jaim” . Sang anak bertanya apa itu Jaim, dan dijawab Jaim alias jaga Image. Sang anakpun meniru dan mempopulerkan kata jaim itu disekolahnya
Cupu
Sebutan ini lazim ditujukan untuk seseorang yang berpenampilan kuno, jadul (jaman dulu). Dengan kata lain dianggap tidak  mencerminkan kekinian, misalnya berkacamata tebal dan modelnya tidak trendy, kutu buku (terlalu rajin belajar), kurang bergaul di kalangan anak muda. Cupu sendiri merupakan kependekan dari kalimat “culun punya”. Culun dapat berarti “lugu-lugu bego”, punya dapat berarti “benar-benar”, jika digabung menjadi : benar-benar lugu/bego.
Ajija dan Gretong
Di kalangan kaum banci, kosakata pergaulan semakin berkembang. Simak saja percakapan para banci sebagai berikut :
Tince : ………. “ eeii Joice… eijke khan nggak bisa dance ….ajarin eijke yaa … !!”
Joice : …….. “ Aach… cape dee, minta ajarin Susie ajija, dia okee boo… gretoong koq….!!

Ajija merupakan pemelesetan dari kata “saja” yang disederhanakan menjadi “aja” kemudian menjadi “ajija”. Sedangkan Gretong merupakan pemelesetan dari kata “gratis “.
Beberapa kata tersebut diatas hanya sebagian contoh kecil saja dari banyaknya istilah dan kosakata gaul.  Jika ditelusuri lebih jauh istilah dan kosakata tersebut berkembang di kalangan muda usia dan kalangan khusus seperti waria, dan bahkan para penganut aliran sejenis yang digunakan untuk percakapan sehari-hari dan bercampur dengan penggunaan bahasa indonesia yang umum digunakan.
Berikut beberapa contoh lain :
Garink : tidak lucu
japak : jablay pakuan…
pasutri : pasukan suami takut istri
cimut : ciuman maut
kemek : makan
hasem : pingin ngerokok
skull : sekolah
kull : kuliah
ngondoy : urun
Meneketehe : Mana Aku tau
Kemsi : Kemek siang (makan siang)
Parno : Paranoid
Sherina : Serius na
Marsyanda : Masa oloh serius na
Tp : tebar pesona
Gaptek : gagap teknologi
Neting : Negatif Thinking
Doror : Double eror
Tajir : Orkay (orang kaya)
jadul : jaman dulu
Ciamik : bagus
Cingcay lah : lumayan lah
Jarpul : jarang pulang
SMP : sehabis makan pulang
Capcus : cabut (pulang/pergi)
Macacci : masa sih
Makaci : terimakasih
Bapuk : jelek/buluk
Caur : ancur
Gazebo : Gak zelas bo
Nembak : menyatakan cinta
Jadian : pacaran
Tase : bermesraan
Tababmerematahua : (udah yang palng jelek!)
AA Gym GTL : agak agak gimana gitu loh!
Siting sob (giting, alias sinting sob!)
Bokis : bohong
Jorki : Joker (jorok)
Pewe : Posisi (Wu)enak
Songong : belagu
Pecun : perek culun
SMS :  suka sama suka
Sodokur :  sodara
Titi kamal : hati2 kalau malam
Balon : bakal calon
bekibolang : belok kiri boleh
brondong : lebih muda
brownis :  brondong manies
cemat : cewe matre
cemen : gak ada nyali
CDMA : cape deh males ah
Ember : iya (benar/setuju)
gahom : gagah homo

Senin, 25 November 2013

jenis membaca



JENIS MEMBACA
1.        MEMBACA BERDASARKAN TERDENGAR TIDAKNYA SUARA PEMBACA
a)     Membaca dalam hati (silent reading)
Membaca dalam hati merupakan proses membaca tanpa mengeluarkan suara. Yang aktif bekerja hanya mata dan otak atau kognisi saja
b)     Membaca nyaring atau membaca bersuara (oral reading oraloud reading).
Pada tataran yang paling rendah membaca nyaring merupakan aktivitas membaca sebatas melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras, sedangkan pada tataran yang lebih tinggi membaca nyaring merupakan proses pengkomunikasian isi bacaan (dengan nyaring) kepada orang lain (pendengar).

Untuk menanamkan kemahiran kedua jenis membaca ini diperlukan adanya proses  latihan secara terencana dan sungguh-sungguh di bawah asuhan guru yang cakap.

2.        MEMBACA BERDASARKAN CAKUPAN BAHAN BACAAN
a)     Membaca ekstensif (extensive reading)
Membaca ekstensif program membaca secara luas, baik jenis maupun ragam teksnya dan tujuannya sekadar untuk memahami isi yang penting- penting saja dari bahan bacaan yang dibaca dengan menggunakan waktu secepat mungkin.
1)     membaca survei (survei reading)
2)     membaca sekilas (skimming), dan
3)     membaca dangkal (superficial reading).



b)     Membaca intensif (intensif reading).
Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada dan bertujuan untuk menumbuhkan serta mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Secara garis besar membaca intensif terbagi dua, yakni membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah bahasa I (linguistik study reading). Membaca telaah isi dibagi lagi menjadi membaca telaah teliti (close reading), membaca pemahaman (reading for understanding). Membaca kritis (outical reading) dan membaca ide (reading for ideas). Membaca telaah bahasa dibagi menjadi membaca bahasa asing (foreign language reading) dan membaca sastra (literary reading).